Postingan

Satu Data Indonesia : Memahami Data Kemiskinan

  “Melalui Satu Data Indonesia, kita bersama mengentaskan Kemiskinan” Pemerintah sejak beberapa tahun terakhir telah membangun inisiatif satu data dan disetujui pada tahun 2019 dengan terbentuknya Perpres No. 39 Tahun 2019 tentang Satu Data Indonesia. Satu Data merupakan rancangan pemerintah untuk mendorong pengambilan kebijakan berdasarkan data dengan tiga prinsip utama (satu standar data, satu metadata baru, dan satu portal data). Inisiatif Satu Data bertujuan untuk memenuhi kebutuhan data yang akurat dan terbuka. Dengan demikian, pemanfaatan data pemerintah tidak hanya terbatas pada penggunaan secara internal antar instansi, tetapi juga sebagai bentuk pemenuhan kebutuhan data publik masyarakat secara luas. Satu Data dengan menggunakan prinsip data secara terbuka dalam merilis data dengan tujuan untuk meningkatkan transparansi dan akuntabilitas pemerintah, serta untuk meningkatkan partisipasi masyarakat dalam mengawal pembangunan. Data yang komprehensif dan berkualitas tentunya a

Kesetaraan Gender

Gender sering diartikan sebagai jenis kelamin. Dapat diartikan pula sebagai suatu sifat yang dijadikan dasar untuk mengidentifikasi perbedaan antara laki-laki dan perempuan dilihat dari sisi kondisi sosial dan budaya (Nasaruddin Umar, 1999 : 33-34). Diawali oleh RA Kartini mempelopori kesetaraan dan keadilan gender di Indonesia pada tahun 1908. Beliau memperjuangkan persamaan hak antara laki-laki dan perempuan dibidang pendidikan sebagai wujud ketidakadilan terhadap perempuan pada saat itu. Selanjutnya, pada tanggal 22 Desember 1928 RA Kartini menyuarakan Kongres Perempuan Indonesia yang kemudian ditetapkan sebagai Hari Ibu. Pada masa orde baru tahun 1978 hingga sekarang, banyak upaya dilakukan dalam memperjuangan kesetaraan dan keadilan gender, namun kesenjangan itu masih saja terjadi. Dalam perkembangannya, Presiden Habibie pada masa pemerintahannya membentuk Komnas Perempuan pada tahun 1999. Kemudian, dilanjutkan hingga masa kepemimpinan Presiden Joko Widodo yang mengangkat 5 M

Menyesuaikan Perubahan

Manusia selalu tumbuh dan berkembang secara dinamis sejalan dengan perubahan-perubahan yang terjadi dalam kehidupan manusia itu sendiri. Manusia terus mencari dan menyempurnakan dirinya, serta senantiasa berusaha dan berjuang memenuhi kebutuhan hidupnya. Tanpa kita sadari, perubahan dapat terjadi kapan saja dan dimana saja. Akankah kita melihat perubahan sebagai peluang untuk mengembangkan kualitas diri? ataukah kita anggap sebagai beban dan ancaman? Anda pernah mengetahui pada masa awal munculnya walkman. Alat ini digunakan mayoritas anak sekolah bahkan sampai para pekerja untuk mendengarkan musik. Lantas apa yang terjadi beberapa puluh tahun kemudian?Seiring berkembangnya teknologi alat tersebut lambat laun mulai ditinggalkan. Sebut saja ipod dan smartphone . Media ini berada pada kisaran harga 2-3 juta. Sudah dibuktikan dapat menggantikan peran walkman. Seandainya keadaan tersebut terjadi pada pola pekerjaan kita. Pekerjaan yang sehari-hari kita geluti. Bahkan tidak mungkin

Ucapan Terima Kasih

Pernah mengalami, ketika Anda sedang berdiri menggendong bayi dalam busway ataupun kereta api yang dalam keadaan penuh, lalu tiba-tiba seorang penumpang yang sedang duduk di kursi berbaik hati menawari Anda tempat duduknya? Ataupun saat Anda kerepotan membawa tas belanjaan atau bungkusan barang-barang di dalam supermarket, lalu bingung ketika harus keluar melewati pintu yang tertutup, dan tiba-tiba seseorang dengan spontan membantu membukakan pintu dan mempersilakan Anda keluar terlebih dahulu? Saya rasa mungkin hampir semua dari kita akan benar-benar berterimakasih kepada orang yang telah sigap dan spontan membantu kita tersebut, bahkan tanpa kita minta lebih dahulu. Dengan mengucapkan terimakasih terhadap seseorang, orang tersebut akan merasa dihargai oleh kita. Apalagi kebaikan yang ia berikan cukup sederhana. Dengan ini, kita akan mudah untuk bergaul dengan orang banyak. Namun, terkadang ada beberapa orang yang lupa berterimakasih yang membuat orang lain agak sungkan untuk membantu

Hidup adalah sebuah Perjalanan

Saat kita bertemu dengan beberapa peristiwa, karakter dan suasana. Ada yang membuat hati senang, ada yang menjadikan hati gundah, serta ada yang membeku terbawa dalam haru. Kita semua adalah pemeran yang sedang menjalani proses setiap cerita, tanpa tahu akhir dari cerita itu akan indah ataukah suram. Kita hanya dapat menerka, membayangkan,, serta mengusahakan agar semua cerita menjadi sebuah kenyataan dalam kehidupan. Seperti mainan puzzle yang menunggu tuannya untuk segera disusun, dirangkai hingga membentuk sebuah model dan warna. Pada fase ini uniknya hidup. Saat sebuah misteri menjadi sebuah tantangan untuk dapat dipecahkan. Saat ini, kita berada disini. Bersama belajar dan terus belajar bersama untuk menggapai sebuah arti kehidupan. Lalu ditutup dengan memeluk senyum kehangatan. Karena kita percaya bahwa esok hari mimpi kita akan menjadi kenyataan. Mari kita duduk bersama, untuk menikmati secangkir pemikiran, lengkap dengan rasa serta suasananya.

Peningkatan Indeks Demokrasi Indonesia Banten

Indeks Demokrasi Indonesia (IDI)  adalah angka-angka yang menunjukkan tingkat perkembangan demokrasi di seluruh provinsi di Indonesia berdasarkan beberapa aspek tertentu dari demokrasi. Tingkat perkembangan demokrasi tersebut diukur berdasarkan pelaksanaan dan perkembangan sejumlah aspek demokrasi di semua provinsi di Indonesia. IDI bertujuan untuk mengukur secara kuantitatif tingkat perkembangan demokrasi pada tingkat provinsi di Indonesia. Dari indeks tersebut akan terlihat perkembangan demokrasi di setiap provinsi sesuai dengan ketiga aspek yang dipelajari. Di samping itu, indeks perkembangan demokrasi di satu daerah juga dapat dibandingkan dengan daerah lainnya untuk memperoleh gambaran perkembangan demokrasi di provinsi-provinsi di seluruh Indonesia. Gambaran yang diperoleh dari IDI mempunyai berbagai manfaat. Pertama, secara akademis, dapat ditunjukkan tingkat perkembangan demokrasi di setiap provinsi di Indonesia. Data-data yang diperoleh dari IDI dapat membantu mereka y

Kemiskinan dan Bencana

“Tujuan pertama dalam SDGs adalah tanpa kemiskinan” Setiap kepemimpinan pemerintahan selalu mempunyai keinginan untuk mengetaskan kemiskinan. Tetapi, upaya pengentasan kemiskinan memang bukan perkara mudah. Jumlah penduduk miskinpun bersifat dinamis. Seseorang yang tadinya tidak miskin bisa menjadi miskin karena beragam kondisi. Sementara seseorang yang berada dalam kemiskinan cukup sulit untuk keluar dari kemiskinan. Berbagai program dicanangkan pemerintah pusat maupun daerah bahkan anggaran miliaran pun dicairkan demi usaha menurunkan jumlah penduduk miskin. Dalam kontestasi politik, baik ditingkat kabupaten/kota hingga level nasional, kemiskinan juga sering dijadikan komoditas kampanye sekaligus mengkritik pemimpin yang saat itu sedang berkuasa. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kemiskinan merupakan situasi penduduk atau sebagian penduduk yang hanya dapat memenuhi kebutuhan makanan, pakaian, dan perumahan yang sangat diperlukan untuk mempertahankan tingkat kehid